Turunnya harga anak sapi maupun harga sapi dewasa belakangan ini
banyak membuat para pedagang sapi resah. Penurunan harga ini juga
dirasakan para peternak. Para peternak sapi di jawa tengah mengeluhkan
rendahnya harga jual sapi. Para peternak mensinyalir rendahnya harga
anak sapi itu disebabkan beredarnya sapi impor di pasaran. Udin
peternak yang memiliki lima ekor sapi dewasa dan dua ekor anak sapi ini
mengungkapkan harus melakukan pengiritan pakan untuk menyiasati kondisi
tersebut, karena udin berencana memelihara lebih lama sebelum harga
kembali naik, baru akan ia jual. Saat ini harga anak sapi
hanya mencapai Rp 2-3 juta per ekor untuk anak sapi usia 3-4 bulan
turun dari harga sebelumnya yang bisa mencapai Rp 5 juta. Sementara,
untuk sapi dewasa betina saat ini hanya dihargai Rp 4-5 juta dari harga
semula Rp7-8 juta.
Rendahnya harga sapi ini juga dikeluhkan oleh para peternak di Desa
kedungwungu, Kecamatan Todanan. Kepala Desa Kedungwungu, Bapak Soni
mengatakan, hampir setiap warga di Desa Kedungwungu yang memelihara sapi
mengeluhkan rendahnya harga sapi. Padahal hampir setiap warga di
wilayahnya memelihara sapi untuk menambah penghasilan keluarga. Mereka
banyak yang mengeluhkan rendahnya harga sapi ini, karena keuntungan yang
diperoleh jadi tidak sebanding dengan biaya pemeliharaannya.
Harga anak sapi turun 30 persen
Harga anak sapi yang rendah ini tidak hanya dikeluhkan oleh para peternak. Para pedagang sapi pun mengeluhkan kondisi ini karena menyebabkan sulitnya menjual sapi. Anwar, salah satu pedagang sapi di Desa Kedungwaru , Kecamatan Kunduran, mengungkapkan rendahnya harga sapi itu sudah terjadi sejak sekitar Pertengahan bulan Februari ini. Ungkap Anwar “di daerah sini pada awal bulan Februari harga sapi masih wajar, tetapi sekatang tiba-tiba mengalami penurunan”. Harga sapi sekarang ini turun hampir 30 persen dari harga waktu masih normal. Seperti sapi betina dewasa biasanya bisa dijual Rp 8 – 10 juta, sekarang hanya bisa sekitar Rp 5 – 6 juta saja. Untuk anak sapi, dulu bisa Rp 4 – 5 juta sekarang hanya Rp 2,5 – 3 juta,” ujarnya. Rendahnya harga anak sapi tersebut disebabkan masuknya sapi-sapi impor ke Indonesia. Para pedagang berharap harga anak sapi, maupun harga sapi dewa segera kembali naik, agar mereka tidak merugi. Para pedagang yang sudah terlanjur membeli beberapa anak sapi terpaksa memeliharanya dahulu sambil menunggu harga kembali normal.
Harga anak sapi yang rendah ini tidak hanya dikeluhkan oleh para peternak. Para pedagang sapi pun mengeluhkan kondisi ini karena menyebabkan sulitnya menjual sapi. Anwar, salah satu pedagang sapi di Desa Kedungwaru , Kecamatan Kunduran, mengungkapkan rendahnya harga sapi itu sudah terjadi sejak sekitar Pertengahan bulan Februari ini. Ungkap Anwar “di daerah sini pada awal bulan Februari harga sapi masih wajar, tetapi sekatang tiba-tiba mengalami penurunan”. Harga sapi sekarang ini turun hampir 30 persen dari harga waktu masih normal. Seperti sapi betina dewasa biasanya bisa dijual Rp 8 – 10 juta, sekarang hanya bisa sekitar Rp 5 – 6 juta saja. Untuk anak sapi, dulu bisa Rp 4 – 5 juta sekarang hanya Rp 2,5 – 3 juta,” ujarnya. Rendahnya harga anak sapi tersebut disebabkan masuknya sapi-sapi impor ke Indonesia. Para pedagang berharap harga anak sapi, maupun harga sapi dewa segera kembali naik, agar mereka tidak merugi. Para pedagang yang sudah terlanjur membeli beberapa anak sapi terpaksa memeliharanya dahulu sambil menunggu harga kembali normal.
sumber buka-usaha.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar